Friday, March 27, 2009

Carut Marut Pileg 2009

Maret 2009, terlihat bentang iklan diri para caleg bertebaran diseluruh pinggir jalan Indonesia. Berbagai bentuk design muncul, kata-kata bombastik merayu (meski lebih terasa menipu) dirangkai dalam bentuk dan susunan huruf yang indah. Sungguh pemandangan yang miris mengagumkan.

Sementara alam seakan bereaksi negatif pada perilaku penghuninya, bencana dimana-mana (banjir, tanah longsor, gunung batuk, kebakaran dll), rakyat berteriak gelisah" Hoi mana kebenaran kata-kata dalam sloganmu, mana pembuktian janjimu, kami tidak butuh yang terlalu muluk, perhatikan saja derita kami, mengapa ditengah bencana tak pernah muncul dirimu meski sekedar untuk berempati". Sementara jika kita coba hitung, seandainya semua baliho, spanduk dan poster kita kumpulkan saya yakin pasti cukup untuk buat tenda besar bagi pengungsi dan uang biaya pembuatannya pasti cukup untuk buat menyediakan makanan dan obat-obatan atau bahkan modal usaha bagi korban pasca bencana.

Para politisi negeri ini terasa lebih mementingkan dan mengedepankan libido berkuasa dan mengeruk keuntungan materi daripada berfikir tentang kesejahteraan rakyat apalagi kemajuan bangsa dan negara, melihat fenomena ini saya berfikir wajar jika alam bereaksi negatif karena para penguasa dan calon penguasa mati rasa serta tidak pernah mau menjaga kehidupan yang harmoni dengan alam.

Hoi, telah pupus tinggal puing bangunan kebesaran negeri warisan nenek moyang, yang tersisah hanya kejayaan masa lalu dalam dongeng dan buku, Hoi menjadi salahkah jika rakyat akhirnya semakin tidak percaya dan akhirnya memilih Golput? hoi masih adakah sisa-sisa pejuang yang secara konsisten dan tanpa pamrih,masih berjuang demi negara ini?Wallahu Alam Bissawab