Monday, April 6, 2009

Pemuda Kampung Nasibmu Kini


Sekitar siang diakhir Maret 2009, dibawah rindang pohon bambu kami berdiskusi santai, lima orang terlibat dalam obrolan yang seru, membahas tentang masa depan masing-masing, dimulai dengan usaha apa yang bisa dilakukan di kampung tercinta. Senang rasanya melihat teman-teman antusiasme berdebat meski dalam hatiku sedih jika melihat tatapan mata mereka yang cenderung muram.

Aku terbayang realitas yang menampilkan keanehan di negeri ini, betapa ada/bahkan banyak orang/pihak yang dengan mudahnya menghabiskan uang jutaan rupiah dalam hitungan jam atau malam, sementara disisi lain banyak orang yang hanya bisa mengharap 1-3 juta rupiah untuk keperluan modal usaha. Seandainya saja terjadi harmonisasi atau ada pihak yang mampu menjembatani kondisi tersebut alangkah luar biasanya dinamisasi kehidupan perekonomian masyarakat.

Namun itu hanya angan-angan kelihatannya, bagi masyarakat kelas pinggiran yang hanya mempunyai akses minim ke lembaga permodalan ataupun ke dinas2 berwenang ( rasa-rasanya sih memang sengaja ditutupi) kok rasa-rasanya sulit untuk mengembangkan diri jika tidak berserikat dan mempunyai niat dan usaha kuat untuk merubah kondisi kearah yang lebih baik. Kita tidak bisa mengandalkan pemerintah bersikap sebagaimana mestinya apalagi orang lain untuk menjadi sinterklas yang berderma tanpa pamrih materi. Hanya itu modal kita (Niat kuat, usaha keras, kejujuran dan berserikat), sekali lagi hanya itu modal kita, bagi petani mulailah bertani organik, buatlah pupuk, bibit dan sarana produksi sendiri, berserikatlah agar dapat saling bantu dalam permodalan dan pemasaran, madirilah jangan tergantung pada pihak lain. Bagi pemuda, bangkitlah jangan hanya melamun dan berangan-angan, apapun itu berharga selama diawali niat dan dilakukan dengan cara yang baik soal hasil(meski kecil dan banyak yang meremehkan) jangan terlalu dipikirkan, jika kita konsisten 5 tahun kedepan itu akan membelalakkan mata para pencibir.

Wahai Rakyat Indonesia, berkuasalah dalam arti sesungguhnya ditanah kita sendiri, jadilah tuan di bumi pertiwi, pada bidang apapun tiada yang lebih penting semua penting sama bobotnya, sampai pada saat kita akan bertemu dengan kejayaan bersama, serigala akan terusir ke hutan bromocorah akan enggan mengusik dan Sang Merah Putih berkibar di puncak.

Buat teman-temanku semangatlah, tersenyumlah dan yakinlah saat itu akan segera tiba, mari kita tetap pada niat awal kita, Istiqomah dalam usaha dan kita sempurnakan dengan Doa. Merdeka !!!